Kemana perginya malam yang biasa terasa hangat?
dua cangkir teh yang sama, telukis bulan purnama dari atas langit
suasana sendu yang mengakar pada hangatnya
diri yang sedang berteduh dari kebahagiaan yang melanda
Malam pergi tuk kembali
Namun kemarin itu terasa sedikit kuno
peristiwa traumatis itu kini sesekali hadir
lukisan bulan purnama yang hilang darinya
Malam ku yang sekarang,
Seperti menyediakan waktu khusus imajinasi berpetualang
Mengarungi lautan tanpa takut tengelam
Dan terbang tanpa takut jatuh dengan celaka