Jika ku bisa sedikit mengeser waktu,
kan kutarik bayang-bayang itu, tuk dilukis kembali
berangan, dinding kayu itu sedikit terlubangi
tuk melihat bintik kecil di bagian pipi dan senyum secara sekaligus
detak jantung berdebar,
tak mempu hingga membeku hanya tuk menatapnya.
mungkin dari balik kaca satu arah dan kejauhan
dan menahan sesak di balik semak-semak
saya tak mengenalmu banyak,
namun, ada hal
setiap kau menghilang,..
diriku merasa kurang
Saya suka caramu yang tenang
senyum itu, bagai kebahagiaan yang mewabah
andaikan, pandangan ini tersekat
tak ada yang lain dibalik sekat itu,
beautiful eyes with those glasses.