Kasih sayangmu yang tak pernah menua
Doa yang selalu kau panjatkan di setiap tangis yang tak kau tampakan
Curahan nasihat yang setiap hari kau lantunkan
Dan rasa penuh khawatir disaat kami jauh darimu
Ibu, maafkan kami
Kami yang dulu adalah generasi pembangkang
Generasi bodoh
Generasi yang emosinya masih belum terkontrol
Ibu, Jangan pernah merasa bahwa itu adalah kesalahanmu
Itu salah kami
Sepenuhnya salah kami
Kau berikan yang terbaik untuk kami
Selagi kau bisa menepis rasa lapar hanya karena permintaanku yang konyol
Ibu, Kau seperti sosok pendekar di layar kaca masa kecilku
Yang tak pernah terkalahkan di penghujung episode
Yang kini baru kusadari,
Engkaulah pendekar itu Ibu
Ibu, Kan kupastikan bahwa kami akan menjadi pendekar
Pendekar penepis rasa sepimu di hari tua
Pendekar yang bersenjata doa yang tak pernah tertinggal
Hanya untuk memenangkan senyum tulus dari wajahmu
Karena,
Rasa sayangku, hormatku tak mengenal
priode, episode dan sebagainya.
Note : I love you mama, love you so much.