Rabu, 14 Agustus 2019

Photo by Tirachard Kumtanom from Pexels

Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA
Semua sepakat bahwa rasa malu itu adalah sebuah kemuliaan,  Ada orang-orang yang tidak punya malu, seperti orang-orang yang berjanji, lalu dia ingkar dengan janjinya. Seperti orang-orang yang punya hutang, kemudian menunda-nunda membayar hutangnya. Orang-orang yang tidak punya malu padahal dia mampu membayarnya, dan malu ini adalah salah satu bagian dari keimanan .

Kata nabi 'alahishalatuwassalam : keimanan itu memiliki 60 lebih cabang, yang paling tinggi adalah laa ilahailallah, ucapan laa ilahailallah adalah tingkatan keimanan yang paling tinggi, bahkan itulah kunci surga.

Artinya kalau ada orang baik mengamalkan segala amal kebajikan, tapi dia tidak mengatakan laa ilahailallah maka dia tidak memiliki kunci surga. Semua amalannya akan jadi debu yang berterbangan.

kata Allah, kami datangkan semua amalan mereka, karena mereka beramal didunia ini. Lalu tatkala dihadapan kepada mereka, Allah jadikan amalan mereka debu yang berterbangan, karena amalan mereka tidak dibarengi dengan laa ilahailallah, tidak ada keikhlasan.

Tingkat keimanan yang paling rendah itu adalah menyingkirkan gangguan yang ada dijalan dan rasa malu itu adalah bagian dari keimanan.

Dan wanita..., kehormatan wanita itu di rasa malunya. Wanita yang pemalu, nilainya semakin tinggi dihadapan lelaki, dan terbukti wanita pemalu adalah wanita-wanita yang menutup auratnya.

Dia hendak bergabung dengan laki-laki, dia malu. Apalagi sudah bersuami.

Akhibati fillah..
Rasa malu itu ada empat :
1. Malu kepada Allah
2. Malu kepada malaikat-malaikat Allah
3. Malu kepada manusia
4. Malu kepada diri sendiri

0 komentar:

Posting Komentar