Live action Your Lie in April adalah salah satu Film yang sangat saya sukai. Secara kesuluruhan film ini sangat membuat Saya seperti ikut berperan pada setiap jalan ceritanya.
Salah satu scane yang tidak bisa kulupakan di saat Saya telah menyaksikan seluruh isi dari film ini adalah, Saat Kaori menulis surat untuk Kaousei. Surat ini di tulis di atas tempat berbaring pasien di salah satu rumah sakit di Jepang. Dan surat ini dibaca oleh Kousei saat Kaori telah tiada/meninggalkan dunia. Surat ini Ia baca di Bestcamp yang ada di sekolah, sebuah ruangan biasa dituju saat suasana sekolah cukup membosankan.
Begini isi Surat yang ditulis oleh Kaori
"Menulis surat untuk orang yang belum lama ini ada disisiku, rasanya sungguh aneh."
"Kala pertamaku melihat penampilanmu adalah pada saat ku kecil."
"Itu adalah saat pertunjukan yang diadakan oleh sekolah pianoku."
"Anak kecil yang canggung itu, mencoba untuk duduk, seraya ditertawakan penonton di hadapan piano yang sungguh besar, dia pun menekan tutsnya"
"Dan sejak itu, kamu menjadi sosok yang kukagumi"
"Karena aku ingin kelak diriku bisa bermain musik bersamamu, Akupun mulai belajar"
Akan tetapi, kamu malah sudah berhenti main piano"
Kamu memang orang kejam yang suka mempermainkan kehidupan orang lain, dan busuk, si tukang bimbang dan tak pekaan."
"Akupun sangat bersemangat, ketika tahu bahwa kita satu SMA."
"Aku senantiasa memikirkan cara untuk dapat memanggilmu."
"Namun pada akhirnya, aku hanya bisa memandangmu dari jauh."
"Kousei, bagaimana denganmu?"
"Karena kalian terlalu akrab, sih!"
"Dan tak ada ruang bagiku."
"Setelah kujalani operasi saat kecil, aku pun menjadi rutin ke rumah sakit."
"Dan jatuh pingsan jadi hal yang sering kualami."
"Sehingga waktu yang kuhabiskan di rumah sakit menjadi cukup lama."
"Pernah suatu malam, kulihat ayah dan ibuku sedang menangis di lorong rumah sakit."
"Seketika akupun tahu, bahwa hidupku tak lama lagi."
"Pada saat itulah."
"Pada saat itulah kuberlari, agar tak menyesal saat di surga nanti, akupun melakukan segala yang kusuka."
"Meskipun takut, aku akhirnya memakai lensa kontak."
"Dan mengubah gaya rambutku,"
"Akupun berteriak mengejek pada partiturku, lalu kemdudian kemainkan biola dengan sepenuh hati"
"Dan akupun membuat satu kebohongan."
"Kebohongan yang mengatakan bahwa miyazono kaori itu menyukai watari ryota."
"Kebohongan yang kubuat dihadapan Arima Kousei."
"Kebohongan yang membuat dirimu datang menemuiku."
"Sampaikan permintaan maafku pada Watari, ya."
"Dan juga, sampaikanlah maafku pada Tsubaki"
"Karena aku ini manusia yang pemalu, dan tak ingin menyesal nantinya, maka aku meminta Tsubaki untuk memperkenalkanku pada kalian berdua."
"Karena, Tsubaki sangatlah menyukaimu"
Dirimu yang kubohongi itu ...
ternyata jauh berbeda dari bayanganku,
Lebih suram dari yang kukira,
dan juga rendah hati
serta kamu juga paparazi,
Suaramu lebih besar dari yang kukira,
serta dirimu lebih jantan dari perkiraanku.
Dan kamu itu orang baik hati, sesuai yang kuperkirakan.
Sungai yang kita terjuni bersama, meski dingin tapi sungguh menyegarkan,
Pantai berpasir yang kita kunjungi bersama, rasanya sungguh mendebarkan hati.
Saat malam disekolah, pasti ada sesuatu, kan?!
Meski kenangan-kenangan itu hanyalah hal sepele,
tapi kutetap tidak ingin melupakannya.
Aneh ya rasanya.
Kamu sendiri bagaimana?
Apakah diriku ada dalam hatimu?
Meski hanya sedikit, apakah kamu ingat tentang diriku?
Aku tidak ingin dariku direset dalam benakmu.
Jangan melupakanku, ya.
Janji, ya!
Apakah akan tersampaikan?
Ku harap bisa tersampaikan padamu.
Arima Kousei,
Aku menyukaimu.