Jumat, 06 Desember 2019
Jumat, 15 November 2019
PL/SQL MENGGUNAKAN DATABASE HR
TUGAS PAK MULYADI SMT 5 - Update
Jumat, 01 November 2019
PL/SQL JOIN ON
Buat perintah PL/SQL untuk menampilkan output seperti berikut ini :
--------------------------------------------------------
No. Karyawan : 105
Nama Karyawan : AUSTIN, S.KOM
Tanggal. Bekerja : 1997/06/25
Kode Jabatan : IT_PROG
Nama Jabatan : Programmer
--------------------------------------------------------
Data diatas tampil setelah no karyawan diinputkan,
Nama karyawan diperoleh dari kolom last_name,
tanggal bekerja di peroleh dari kolom hire_date,
jabatan diperoleh dari kolom job_id di tabel Employees.
Nama jabatan diperoleh dari kolom job_title di tabel jobs, berdasarkan kode jabatan yang tercantum.
Minggu, 27 Oktober 2019
ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANING
Enterprise Architecture Planning
Proses mendefinisikan arsitektur-arsitektur yang diperlukan dalam suatu enterprise dengan menggunakan data/informasi yang mendukung proses bisnis, dan juga mencakup implementasinya.
Pendekatan Enterprise Architecture Planning
- Menyediakan arah, tahap, langkah, tugas, dan artifak arsitektur yang dihasilkan
- Memilih metodologi penunjangannya yang efektif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan enterprise tersebut
HUBUNGAN EAP DENGAN ZACHMAN FRAMEWORK
TAHAPAN PENGEMBAGAN EAP
Tahap 1
Penentuan metodologi yang digunakan, siapa yang terlibat, dan tools apa yang digunakan. Hal ini akan mengarakan dalam menghasilkan suatu rencana kerja EAP dan menjamin komitmen manajemen untuk menyelesaikan keseluruhan fase
Tahap 2
Membangun suatu basis pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan saat ini dan teknologi pendukungnya
Tahap 3
Mendefinisikan secara berurut arsitektur data aplikasi dan teknologi di masa depan
Tahap 4
Mendifinisikan urutan prioritas tentang implementasi aplikasi, jadwalnya, rencana biaya, rencana migrasinya
INISIASI PERENCANAAN
Tahapan
- Menentukan cakupan dan tujuan EAP
- Menyusun visi
- Menentukan tahapan-tahapan
- Mengatur alokasi sumber daya komputer dan manusia
- Menentukan tools apa yang diperlukan
- Mempersiapkan rencana kerja EAP
- Mendapatkan komitmen dan pembiayaan
Hasilnya
- Rencana kerja yang detail pengembangan EA
- Dukungan dan komitmen dari pihak eksekutif dan manajemen enterprise
PEMODELAN BISNIS
Tahapan
- Mendokumentasikan struktur organisasi
- Mengidentiikasi dan mendifinisakan fungsi-fungsi bisnis dalam enterprise secara lengkap
- Verifikasi dan validasi model bisnis awal yang diperoleh dari pihak eksekutif dan manajemen
Hasilnya
- Model bisnis awal enterprise
FOUR STAGE LIFE CYCLE
Four stage life cycle adalah tools yang digunakan untuk menemukan turunan dari fungsi bisnis yang terkait dengan produk atau layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis
Four Stage Life Cycle
Tahap 1 ( Requirements, Planning, Meansurement, and Control )
Aktivitas yang menentukan berapa banyak produk/layanan yang dibutuhkan, rencana untuk mendapatkannya dan pengukuran serta kontrol yang terkait dengan rencana
Tahap II ( Acquisition )
Aktivitas yang dibentuk untuk mengembangkan produk/layanan atau untuk mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk kegiatan pengembangan
Tahap III ( Stewardships)
Aktivitas untuk membentuk, mempertajam, memodifikasi atau merawat dukungan sumber daya dan untuk menyimpan atau menelusuri produk atau layanan
Tahap IV ( Retirement / Disposition )
Aktivitas atau keputusan akhir dari tanggung jawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang menyatakan akhir dari penggunaan sumber daya.
SURVEY ENTERPRISE
Melengkapi model bisnis awal dengan fungsi bisnis yang lebih detail
Tahapan
- Menyusun jadwal interview
- Melakukan interview
- Memasukkan data pada toolset
- Mendistribusikan model bisnis
Hasilnya
- Model bisnis yang detail sebagai pelengkap model bisnis awal
SISTEM DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI SEKARANG
Tahapan
- Menentukan cakupan, tujuan dan rencan kerja IRC ( Information Resource Catalog)
- Penilaian dokumen sistem aplikasi dan teknologi yang relevan
- Mendistribusikan dan merawat IRC
Hasilnya
- IRC yang konsisten, komprehensi dan lengkap tentan sistem dan teknologi saat ibi
- IRC merupakan dokumen yang mendeskripsikan sistem informasi yang sedang digunakan pada sebuah organisasi
ARSITEKTUR DATA
Tahap
- Identigikasi dan mendefinisikan entitas data utama, atribut, dan relasi
- Mengaikan entitas terhadap fungsi bisnis yang telah didefinisikan pada model bisnis
- Review arsitektur data yang di hasilkan dengan stakholder yang relevan
- Mendistribusikan arsitektur data
Hasilnya
- Model data konseptual yang menguraikan detail data
ARSITEKTUR APLIKASI
Tahapan
- Identifikasi dan mendefinisikan aplikasi-aplikasi utama
- Mengaitkan aplikasi terhadap fungsi bisnis enterprise yang ada pada model bisnis
- Analisis dampak arsitektur aplikasi terhadap sistem yang ada saat ini
- Review arsitektur aplikasi yang dihasilkan dengan stakholder yang relevan
- Mendistribusikan arsitektur aplikasi
Hasilnya
- Model aplikasi konseptual yang mengacu pada model data konseptual sehingga konsisten, komprehensif, dan lengkap
ARSITEKTUR TEKNOLOGI
Tahapan
- Mengidentifikasi dan mendifinisikan platform teknologi utama yang mendukung data dan aplikasi utama
- Mengaitkan platform teknologi terhadap fungsi bisnis
- Review arsitektur teknologi yang dihasilkan dengan stakholder yang relevan
- Mendistribusikan arsitektur teknologi
Hasilnya
- Model konseptual yang mendefinisikan platform teknologi yang konsisten dengan arsitektur aplikasi, data dan model bisnis
RENCANA IMPLEMENTASI
Tahapan
- Menyusun urutan prioritas pengembangan aplikasi yang ada di arsitektur aplikasi menggunakan rantai nilai ( value-chain ) dari Porter (1985)
- Melakukan estimasi usaha, sumber data, biaya, dan manfaat
- Menghasilkan sebuah jadwal
- Menentukan faktor-faktor sukses dan membuat rekomendasi
Hasilnya
- Strategi migrasi yang menekankan perubahan strategis dari posisi bisnis ini hingga posisi tujuan di masa depan
KESIMPULAN PERENCANAAN
Tahapan
- Menyiapkan laporan akhir
- Melakukan kegiatan sosialisasi kepada manajemen dan eksekutif tentang hasil EAP
Hasilnya
- Laporan akhir EAP
- Materi presentasi hasil EAP
TRANSISI KE IMPLEMENTASI
Hasilnya
- Rencana kerja transisi dengan daftar SDM yang terlibat
- Metodologi dan tools pengembangan aplikasi
- Arsitektur yang lengkap dan terupdate
- Kebijakan-kebijakan tertulis dan adanya departemen baru
- Standar-standar prosedural
- Rencana pengembangan sistem detail
- Laporan status formal
KEUNTUNGAN BISNIS DARI EAP
- Fokus pada penggunaan strategis teknologi untuk mengatur data sebagai aset
- Fasilitas standar komunikasi dan mengurangi inkonsistensi data dan redudansi
- Dokumentasi meningkatkan pengertian terhadap bisnis
- Model dapat digunakan untuk menjelaskan bisnis dan menguji pengaruh perubahan bisnis
- Kebijakan pengambilan keputusan dapat ditinjau ulang
- Dapat membantu dalam integrasis sistem sekarang dengan yang baru
- Memungkinkan untuk pendekatan komprehensif, objektif dan imparsial
- Melengkapi perencanaan bisnis
- Pembiayaan yang efektif dengan solusi jangka panjang
- Meliputi strategi migrasi dengan pencapaian jangka pendek
- Lebih mudah di uji kelebihannya dan dampak sistem baru dan perangkat lunaknya
- Mempermudah dalam mengakomodasi perubahan bisnis yang dinamis seperti merger, askusisi, produk baru, penambahan jenis bisnis dan lainnya
- Partisipasi manajemen memberikan suatu perspektif bisnis, kredibilitas, kepercayaan diri dan pengembangan sistem
KEUNTUNGAN DARI SISTEM PERENCANAAN BISNIS
- Lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen
- Mengurangu biaya entri data
- Biaya utama berkurang
- Menambah produktivitas pegawai
- Efisiensi pemeliharaan sistem berarti perbaikan pelayanan
- Arsitkektur menghapuskan kerumitanm biaya antar muka antar sistem yang berbeda
- Keputusan manajemen pada tiap fungsional akan berdasarkan pada data yang akurat dan tepat waktu, yang akan membawa ke berbagai perbaikan dan penghematan biaya
- End user memiliki akses langsung untuk berbagi data
- Sistem baru dapat dikembangkan lebih cepat dan buaya yang murah terhadap data umum, kode umum dan memperpendel fase pengumpulan kebutuhan
- Mudah di evaluasi dan memilih vendor paket perangkat lunak
- Lebih efektif dalam penggunaan repositori
PERBEDAAN EAP DENGAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI TRADISIONAL
1. Arsitektur dibangun atas dasar model fungsional bisnis
-- Model fungsional bisnis adalah knowledge base tentang bisnis apa yang dilakukan dan informasi apa yang digunakan untuk mengarahkan bisnis.
- Perencanaan sistem dengan cara tradisional tidak dimulai dengan definisi secara keseluruhan
- Model bisnis mencerminkan sifat alami bisnis dan menawarkan pondasi yang stabil dimana arsitektur dapat didefinisikan
- Arsitektur mendukung kebutuhan bisnis bukan individu
2. EAP mendefinisikan data sebulum aplikasi
- Langkah pertama perencanaan tradisional adalah menentukan sistem aplikasi mana yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis dan apa yang akan dilakukan oleh aplikasi ini
- Langkah kedua adalah menentukan data mana yang perlu di proses
- Pada EAP, pertama arsitektur mendefinisikan seluruh data yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis
- Setelah lengkap, kemudian langkah kedua arsitektur mendifinisikan aplikasi yang dibutuhkan untuk mengatur data
3. EAP menggunakan dependensi data untuk ementukan rencana implementasi
- Pada perencanaan tradisional urutan implementasi bergantung pada posisi atau pengaruh pemilik sistem infromasi
- Pada EAP dependensi data akan menentukan urutan ideal aplikasi yang akan diimplementasikan. Dependensi data bergantung pada prinsip fundamental dimana harus mengembangkan aplikasi yang menciptakan data sebelum mengembangkan aplikasi yang membutuhkan data tersebut
- EAP menyadari iperasional jangka pendek dan strategi jangka panjang keduanya fokus pada kegunaan informasi dan teknologi untuk mendukung bisnis
ZACHMAN FRAMEWORK
Metode arsitektur adalah sebuah kumpulan terstruktur dari teknik dan langkah2 proses untuk membuat dan memelihara sebuah enterprise architecture.
Metode biasanya menjelaskan berbagai tahapan dari sebuah siklus hidup arsitektur, apa yang harus dihasilkan pada setiap tahapan dan bagaimana diverivikasi atau diuji.
Architecture Developement Method menyediakan tahapan detail dan jelas untuk mengembangkan sebuah IT architecture
Framework Enterprise : Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning, dan TOGAF
Pencipta Zachman Framework adalah John Zachman pada tahun 1987, namun saat ini dikenal dengan FRAMEWORK FOR INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE
Kerangka Kerja Zachman
- Awalnya berupa struktur matriks 6x3
- dikembangkan oleh Sowa dan Zachman menjadi matrix 6x6 pada tahun 1992
- KKZ : untuk membuat struktur, klasifikasi dan dokumentasi berkaitan dengan manajemen dan pembangunan sistem dalam enterprise
Kerangka Zachman itu sederhana, dan bersifat logis yang dapat membantu mengelola informasi infrastruktur dari suatu perusahaan.
Kelebihan ZF :
- Merupakan platform netral
- Merupakan perangkat perencanaan yang powerful
- Membantu dalam menyelesaikan masalah
- Membantu dalam mendokumentasikan informasi berskala besar
6 columns
1. What
2. How
3. Where
4. Who
5. When
6. Why
6 rows
1. Scope (contextual) - Planner
2. Business Model (contextual) - Owner
3. System Model (logical) - Designer
4. Technology Model (physical) - Builder
5. Detailed Representations (out-of-context) - Subcontrector
6. Functioning Enterprise
Aturan-Aturan ZM
1. Tidak menambah baik baris maupun kolom ke dalam framework
2. Masing2 kolom mempunyai model generik yang simple
3. Tingkatan detail adalah sebuah fungsi sel bukan kolom
4. Tidak ada meta konsep
5. Tidak membuat hubungan antar sel secara diagonal
6. Tidak merubah nama kolom dan baris
7. Logika dari framework adalah generik, rekursif
ZF columns
Merepresentasikan interrogatives atau pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dikaitkan dengan sebuah enterprise.
What : Apa yang menjadi the business data, business information atau object?
How : Bagaimana business berjalan, misalkan bagaimanakah proses dari sebuah bisnis/business processes?
Where : Dimanakah bisnis beroprasi?
Who : Siapakah orang-orang yang menjalankan bisnis, apakah unit-unit bisnisnya dan bagaimana hirarkinya?
When : Bilamana / kapan proses bisnis dilakukan, misalkan bagaimana dengan business schedules and workflow?
Why : Mengapa proses-proses, orang-orang atau lokasi-lokasi dipandang penting terhadap bisnis, misalkan apakah yang menjadi business rivers atau business obejctives?
ZF Rows
Setiap baris meperpesentasikan view organisasi dari perspektif untuk berbagai audiences yang berbeda-beda.
1. Scope : (Contextual) The Planner's Perspective. Mendeskripsikan visi, misi, kontekm batas, dan arsitektur sistem.
2. Bussiness Model : (Conceptual) The Owner's Perspective. Mendefinisikan sasatan, strategi, struktur dan proses yang digunakan untuk mendukung sistem atau organisasi.
3. System Model : (Logical) The Designer's Perspective. Berisi kebutuhan, objek, aktifitas dan fungsi sistem dalam mengimplementasikan model bisnis.
4. Technology Model : (Physical) The Builder's Perspective, mempertimbangkan batasan faktor manusia, alat, teknologi dan material. Sering disebut sebagai baris fisik.
5. Detailed Representations : (Out-of-Context Perspective) A Subcontractor's Perspective mewakili individu, komponen independen yang bisa dialokasikan pada kontraktor untuk implementasi.
6. Functioning Enterprise, menggambarkan sistem operasional sedang dipertimbangkan sebagai salah satu solusi.
Kaidah ZF
- Dimensional Importance
Walaupun setiap kolom todak memiliki prioritas, tetapi secara konvensi untuk memudahkan dibaca dan dijadikan acuan, kolom biasanya dari kiri ke kanan
- Dimensional Simplicity
Setiap kolom bersifat sederhana, model dasar untuk menggambarkan bagian dari enterprise dan arsitektur sistem informasi
- Dimensional Uniqueness
Model dari setiap kolom harus bersifat unik
- Perspective Uniqueness
Setiap baris menampilkan sebuah perspektif yang bersifat unik dan berbeda
- Cell Uniqueness
Setiap sel ZF juga bersifat unik, artinya setiap isi suatu sel tidak terdapat pada sel yang lain
- Dimensional Necessity
Keenam dimensi berfungsi untuk mempresentasikan secara lengkap setiap perspektif
- Logic Recursivness
Setiap sel ZF biasa dibuat menjadi lebih detail dalam berbagai level
Rabu, 18 September 2019
Keamanan Informasi: Melindungi Informasi Anda di Era Digital | IndonesiaX
Tentang Kursus
Kita kini sudah berada di era informasi dimana siapa yang menguasai informasi adalah pemenangnya. Dalam kehidupan sehari-hari pemanfaatan teknologi informasi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Sebagai contoh, kita sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari handphone.
Namun, pemanfaatan teknologi informasi ini mengandung risiko. Penyalahgunaan teknologi informasi mengakibatkan fraud dan kejahatan-kejahatan lainnya. Kursus ‘Keamanan Informasi: Melindungi Informasi Anda di Era Digital’ akan memberi contoh berbagai ancaman pemanfaatan teknologi informasi.
Prinsip-prinsip keamanan informasi akan dibahas dalam kursus ini. Kursus ini akan dibawakan oleh Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., Ph.D., Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB).
Tujuan Belajar
Melalui kursus ini, siswa diharapkan memahami pentingnya pengamanan informasi. Selain itu, siswa diharapkan menguasai prinsip-prinsip keamanan informasi dan mengetahui cara mengamankan informasi dengan menggunakan berbagai kendali.
Topik Kursus
- MINGGU 1
Pemanfaatan Teknologi Informasi
- MINGGU 2
Ancaman-ancaman terhadap Penggunaan Teknologi Informasi
- MINGGU 3
Prinsip-prinsip Keamanan Informasi – Part 1
- MINGGU 4
Prinsip-prinsip Keamanan Informasi – Part 2
Profil Instruktur
Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., Ph.D.
Budi Rahardjo adalah dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pengusaha di bidang teknologi informatika (TI). Beliau memperoleh gelar PhD dari University of Manitoba Winnipeg, Kanada (1991-1997) dan MSc di bidang electro biomedical engineering dari universitas sama (1987-1990) dan Sarjana Teknik Elektro (Ir.) dari Institut Teknologi Bandung (1981-1986). Beliau merupakan mentor untuk kelas MBA di CIEL SBM ITB (2013-sekarang) dan mentor di Founder Institute (2012-sekarang). Budi sempat menjadi pengelola domain .id di Indonesia (1997-2005). Ia merupakan pendiri PT Insan Infonesia (1996-sekarang) dan chief technology officer di PT INDO CISC (2000-sekarang). Sebelumnya, ia merupakan administrator sistem dan asisten peneliti di Electrical and Computer Engineering University of Manitoba, Kanada (1989-1996); administrator sistem UNIX di Computer Services University of Manitoba, Kanada (1987-1997), dan peneliti di Telecommunications Research Laboratories, Kanada (1995-1997).
Senin, 26 Agustus 2019
Static Keyword
class merupakan template dari object. Jadi ketika membuat objek/menginstansiasi nah disitulah kita dapat menggunakan property dan method yang ada di dalam class. Tapi sebetulnya kita bisa mengakses property dan method dalam konteks class. Jadi kita tidak perlu menginstansiasi, dan langsung akses property dan methodnya.
untuk mengakses property atau method yang punya keyword static tambahkan " :: "
$angka adalah variable
gunakan " () " untuk method
Untuk apa static keyword?
Static keyword
- Member yang terkait dengan class, bukan dengan object
- Nilai static akan selalu tetap meskipun object di-instansiasi berulang kali
- Membuat kode menjadi 'procedural'
- Biasanya digunakan untuk membuat fungsi bantuan/helper
- Atau digunakan di class-class utility pada Framework
Langganan:
Postingan (Atom)