Sangkan Paraning Dumadi / Bendung Layungkuning, 45-48
Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah Anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang Anda lewati justru semakin mendekatkan Anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain? Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan napas bagi kehidupaj atau untuk mengambilnya. Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati.
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukakan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang dengan kematian. Kehidupan diartikan sebagai proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, hal-hal yang merupakan persoalan-persoalan penting sering kita pikirkan. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini.
Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya.
Ketika kematian dialami oleh seorang mansia, semua 'kenyataan' dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan ''hari-hari indah'' di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang Anda dapat lakukan saat ini : Anda dapat mengedipkan mata menggerakkan badan, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh Anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh Anda setelah Anda mati nanti.
Dimula saat Anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, Anda tidak ada apa-apanya lagi selain ''seonggok daging''. Tubuh Anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah Anda akan dibawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah Anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi Anda. Ini orang yang namanya terukir pada batu nisan dikuburan.
Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya, Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi disekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan dari luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk.
Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatak untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat, semuanya tidak akan mungkin terjadi. Singkatnya, onggokkan daging dan tulang yang tadinya dapat dikenali itu akan mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, jiwa kita akan meningglakan tubuh ini segera setelah nafas Anda berakhir. Sedangkan sisa dari tubuh akan menjadi bagian dari tanah.
0 komentar:
Posting Komentar